Dongeng-Dongeng ketika Kecil - Grimm Bersaudara

Dulu waktu kecil saya merasa tidak pernah di bacakan dongeng oleh ortu atau pun kakak-kakak saya sebelum tidur... kalau pun mereka menceritakan sebuah dongeng bukan sebelum tidur dan itu adalah cerita Islami seperti kisah-kisah Nabi. namun sejak saya bisa membaca orang tua saya memperbolehkan saya membaca majalah anak-anak seperti Bobo *yg lain namanya lupa* dari majalah-majalah ini lah saya mulai mengenali berbagai macam dongeng indah seperti cinderella, rapunzel, Hansel gretel, Red riding hood, Pangeran Kodok, dll. 

Saya baru tahu kalau semua dongeng yang membuat imajinasi kecil saya berkembang merupakan kumpulan dari dua bersaudara yaitu Grimm bersaudara dari Mr.Google, karna thema google hari ini menyambut 200 tahun dongeng Grimm. 

Sepertinya hampir semua anak kecil di dunia ini di cekokin alias di ceritain dongeng-dongen karya grimm bersaudara. 
Siapa sih Grimm Bersaudara ?? 




'Grimm Bersaudara yaitu Jacob Ludwig Carl Grimm dan Wilhelm Carl Grimm adalah akademisi Jerman yang terkenal karena mempublikasikan kumpulan cerita rakyat dan dongeng, dan untuk karya mereka di bidang bahasa (linguistik). Kedua bersaudara ini, mengumpulkan 210 cerita yang kemudian diriilis dalam dua jilid (dimulai pada 1812) namun dibalik suksesnya cerita dongeng mereka, Kisah-Kisah Dongeng Grimm bersaudara sangat kontroversial di jerman, 

*saya kutip dari http://www.antaranews.com :

Matussek menggambarkan Grimm bersaudara sebagai dokter jiwa yang "menguping" suka cita, ketakutan dan harapan primordial orang Jerman, serta menulis apa yang mereka punya ketika kenangan tentang perang 30 tahun pada abad ke-17 masih kuat dalam ingatan dan Napoleon dilihat sebagai ancaman perdamaian baru.
Dia mengatakan, adalah era Nazi yang menghilangkan ketertarikan orang Jerman terhadap dongeng farvorit mereka.
"Sejak itu, orang-orang Jerman hidup tanpa mimpi dan mereka ingin memastikan akan tetap demikian seterusnya," kata dia. "Tidak memiliki sebuah mimpi dan visi--jika konsekuensinya kediktatoran yang membunuh."
Teorinya, cerita Grimm yang sangat brutal seperti "How Children Played Butcher With Each Other" (Bagaimana Anak-Anak Bermain Jagal Satu Sama Lain) tentang bunuh diri seluruh keluarga, berdampak buruk terhadap karakter orang Jerman. 
Dalam buku "Roots of German Nationalism" (Akar Nasionalisme Jerman) yang ditulis tahun 1978, Louis Snyder mengatakan kedua bersaudara itu membantu membentuk sifat perusak tertentu, disiplin, kepatuhan, otoritarianisme serta pemuliaan kekerasan dan nasionalisme, yang menjadi bagian dan karakter nasional.
Alasan itu membuat para pemimpin Jerman melarang penggunaan buku Grimm di sekolah setelah perang, karena mereka menemukan akar Naziisme di dunia Grimm.
Penulis Jerman Günther Birkenfeld melihat dongeng itu sebagai jawaban atas "bagaimana orang Jerman mampu melakukan kekejaman Belsen dan Auschwitz".
Buku itu, karenanya dilarang dalam kegiatan pengasuhan di Jerman--yang secara berlanjut melakukan usaha anti-otoritarianisme dan promoderninasi untuk menangkal pengaruh Nazi-- selama berpuluh tahun.

Saat ini Kisah-kisah dalam Dongeng Grimm yang tersebar di dunia telah disunting sedemikian rupa untuk melenyapkan unsur-unsur kekerasan yang ada di dalamnya.

Yah memang walaupun sudah disunting cerita tentang Dongeng Grimm ini masih menyiratkan perilaku bullying. Mungkin itu sebabnya orang tua saya tidak pernah mendongengkan saya tentang cerita-cerita tersebut.  

Semestinya ketika memberikan dongeng ke pada anak adalah dengan mendampinginya tidak membiarkan anak tersebut membaca sendiri. karna sang anak mempunyai pertanyaan-pertanyaan liar di benaknya setelah membaca dongeng tersebut. maka tugas orang tua lah yang menjelaskan kepada si anak, mengarahkan ke kebaikan, mengambil makna yang tepat dari cerita dongeng tersebut. 


FAMILY : Untuk para orang tua yang Egois

For the Parents who Selfishly


Kebanyakan dari orang menginginkan adanya keharmonisan dalam keluarga, hubungan dalam keluarga yang terbangun dari suami-istri akan mempengaruhi hubungan kedua orang tua tersebut terhadap anak-anaknya, dari hubungan tersebut terciptalah karakteristik sang anak. 'Like Father Like Son'

Saya yakin para orang tua sebetulnya menyadari apa-apa yang mereka lakukan akan berdampak pada anak mereka,namun para orang tua tidak menanggapi hal tersebut dan tetap bertahan dengan egonya.  contohnya: 

Mr.Vix  melakukan korupsi dengan jumlah yang tak terhitung, ketika tindakan korupsinya terkuak, media massa mulai menduduki kediamannya, wartawan mulai membuntuti setiap langkah keluarganya untuk mendapatkan informasi. Hukum negara memutuskan Mr.Vix bersalah dan dipenjara beberapa tahun. Bagaimanakah hidup keluarganya selanjutnya? bagaimanakah penerimaan anak-anaknya yang masih duduk dibangku sekolah?

atau..

Mr.Sue yang setiap hari cekcok dengan istrinya Mrs.Ang, Mr.Sue yang merasa berkuasa sebagai suami dan sang Istri yang merasa tidak di dengar dan di acuhkan. Pernikahan memang berjalan sampai berpuluh tahun, namun pertengkaran dari yang sepele sampai yang tak terkendali selalu terjadi mulai dari awal pernikahan. Keduanya bertahan karna alasan anak-anak dan ekonomi, namun apa yang dilihat anak-anak mereka setiap hari dari kecil hingga dewasa adalah ketidak harmonisan dalam keluarga. Sadarkah Mr.Sue dan Mrs.Ang bahwa pertengkaran mereka akan berpengaruh terhadap kepribadian anak-anak nya? 

Dari semua hal ini memungkinkan terlahirnya kepribadian-kepribadian sang anak yang tidak diinginkan umumnya orang : 

  • Sifat pemberontak
  • Sifat Apatis
  • Sifat selfish
  • keras kepala
  • emosi yang tak terkontrol
  • senang melihat orang lain terluka
Dari beberapa sifat diatas cukup untuk membuat seseorang melakukan tindakan kriminal, masuk dalam Narkoba, Seks bebas saat usia remaja, Bunuh diri,dan ketidakbaikan yang lain. 

Ketika Sang anak memiliki salah satu sifat diatas dan membuat tidak nyamanan lingkungannya karna kepribadiannya tersebut maka siapakah yang pertama kali disalahkan? 
Pada Umumnya... Anak itu sendiri dan Orang tuanya pun akan ikut menyalahkan anaknya.  

Hal diatas dialami oleh banyak anak didunia ini. Lingkungan bahkan keluarga selalu menyalahkan seseorang yang bersifat emosional tinggi (atau sifat yang tidak baik lainnya) tanpa menelisik kenapa dia mempunyai sifat seperti itu. 

Anak dengan usia immature bagaikan wadah kosong yang siap menerima apapun yang ada disekitarnya. ketika keburukan yang selalu menghampirinya membuat ia bersikap yang sama. setiap teriakan dari pertengkaran orang tua yang didengar ataupun setiap kesemrawutan lingkungan yang dia lihat membuatnya bersikap sama. 

Tegakah kalian para orang tua membuat anak kalian seperti itu????

Semoga anak-anak yang mengalami hal seperti ini dapat bangkit dan menemukan jalan kebaikan untuk dirinya, dengan mendapatkan jati diri yang dapat bermanfaat dan berharga untuk lingkungannya.

Keharmonisan sesuatu yang memang tidak mudah namun juga tidak sulit untuk di wujudkan dalam rumah tangga, kuncinya hanya pada ego kita sebagai manusia dan Selalu Ingat Kepada Sang Pencipta. 










  

SOTO TRIWINDU


Mungkin sudah banyak yah yang posting tentang soto Triwindu yang bertempat di SOLO Jateng, Saya mau ikutan posting juga karna Soto nya membuat saya terkesan, apa kesan-kesan nya??

  • Pertama Kali ke Soto Triwindu ketika liburan lebaran 2012 
  • Datang sekitar jam 9 pagi dan sungguh sangat ramai sekali tampatnya, di penuhi pengunjung, sepertinya banyak pengunjung dari luar kota seperti saya. 
  • Perabotan seperti meja kursi nya sungguh klasik dan uniq, sepertinya usia nya sudah tua semua itu mendukung design interior jawa klasik.
  • Pas coba Sate telur puyuh nya.. enak memang.. beda banget sama yang biasa saya beli di Jakarta. lalu beranjak ke tahu nya.. Asin Tahunya meresap sampai ke dalam, saya juga belum pernah nemu tahu goreng seperti itu di Jakarta
  • Finally Soto nya tiba.. dan di Icip Icip dulu tanpa di tambah-tambah apapun.... sryuuuup... "sedaaap" *tapi kata suami soto saat itu kurang sedap, biasanya lebih sedap dari itu, mungkin karna ramai jd rasanya kurang asin* wah... rasa begitu saja saya sudah tergiur giur sampai sekarang kalau memikirkannya, gimana kalau yang pas saya icip itu adalah rasa sesungguhnya yah.. terbawa mimpi bisa-bisa...  hihiiii 
Sayang sekali.. saya  tidak tinggal di Solo, jadi ke soto Triwindunya masih lama... menunggu kalau mudik lagi ke Solo.